IDENTIFIKASI INDEPENDENSI VARIABEL PENGOBATAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI NEGARA ASEAN BERDASARKAN STRUKTUR DYNAMIC BAYESIAN NETWORKS

Betha Nurina Sari

Abstract


Penyakit tuberkulosis merupakan salah satu
masalah yang serius di Asia Tenggara, karena jumlah
kematian mencapai 450 ribu dari 940 ribu jiwa. Hal ini
merupakan jumlah yang tertinggi di dunia pada tahun
2012. Selain itu, ada 6 negara ASEAN yang masuk dalam
daftar 22 negara dengan kategori beban tinggi dalam
penyakit tuberkulosis. Penelitian ini dilakukan untuk
mempelajari keterkaitan antar variabel pada pengobatan
penyakit tuberkulosis di negara ASEAN dengan
mengkonstruksikannya ke dalam bentuk graf dynamic
bayesian networks.
Pada penelitian ini digunakan software CaMML
(Causal discovery via Minimum Message Length) versi
1.4.1, opensource software untuk pembelajaran bayesian
network yang dikembangkan di Monash University,
Australia. Evaluasi struktur Dynamic Bayesian Networks
dilakukan dengan menggunakan Netica-J API yang
berbasis Java untuk modifikasi visualisasi graf yang
dilengkapi oleh CPT (Conditional Probability Table)
serta pengujian graf.
Hasil eksperimen menujukkan bahwa struktur
dynamic bayesian networks dapat mengidentifikasi
independensi variabel pengobatan penyakit tuberkulosis
di negara ASEAN, yaitu adanya keterkaitan antara
variabel jumlah kasus positif TB dan jumlah penduduk
dengan nilai prevalensi TB per 100.000 penduduk,
keterkaitan antara tipe pelayanan diagnosis penyakit TB
terhadap jumlah pasien TB yang meninggal, dan
keterkaitan variabel nilai prevalensi TB terhadap
variabel tipe pemberian obat TB pada pasien. Hasil
evaluasi struktur dynamic bayesian networks pada data
uji menunjukkan tingkat akurasi 93,3%, hal ini
menunjukkan bahwa struktur yang terbangun dapat
digunakan untuk model dalam mengidentifikasi
keterkaitan variabel dalam data pengobatan TB di negara
ASEAN.

Full Text:

PDF

References


World Health Organization. Global Report Tuberculosis 2012. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/75938/1/9789241564 502_eng.pdf?ua=1. 2012. Diakses pada 20 Oktober 2014.

Larranaga, Pedro, et all. A review on evolutionary algorithms in Bayesian networks learning and inference tasks. Elsivier. 2013

Charitos, Theodore, et all. A Dynamic Bayesian network for diagnosing ventilator-associated pneumonia in ICU patients. Expert Systems with Applications 2009 : 36. 1249–1258

Sandri, Micol, et all. Dynamic Bayesian Networks to predict sequences of organ failures in patients admitted to ICU. Elsivier. 2014

Van Gerven, Marcel A.J., Babs G.Taal, dan Peter J.F Lucas. Dynamic Bayesian networks as prognostic models for clinical patient management. Journal of Biomedical Informatics 2008 : 41. 515–529

Bayesian Intelligence - MonashUniversy. BI-CaMML 1.4.1. http://bayesian-intelligence.com/software. 30 Oktober 2014

Korb,Kevin B, Ann E. Nicholson. Bayesian Artificial Inteligence 2nd.Chapman & Hall /CRC Press, Boca Raton.2010

Black,Alex, Kevin Korb, Ann E. Nicholson. Learning Dynamic Bayesian Networks: Algorithms and Issues. ABNMS 2013.

P’erez-Ariza, Cora Beatriz, et all. Causal Discovery of Dynamic Bayesian Networks. AI 2012 : Advances in Artificial Intelligence. Springer 2012 : 902-913.

World Health Organization. TB Data. http://www.who.int/tb/country/data/download/en/. Diakses pada 20 Oktober 2014.

Tekmono, Kardi. K-means Clustering Tutorial. http://www.croce.ggf.br/dados/ K%20mean%20Clustering1.pdf. 2007. (diakses tangal 19 Desember 2014).

“Kamus Besar Bahasa Indonesia”, htp:/kbi.web.id/prevalensi, (diakses tangal 15 Desember 2014).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.