PENCARIAN JALUR TERCEPAT MENGGUNAKAN ALGORITME GABUNGAN FUZZY DAN GENETIKA
Abstract
Saat mencari jalur tercepat, jalur terpendek tidak mesti tercepat dan jalur terpanjang bukan berarti terlama. Hal ini dikarenkan adanya faktor kepadatan jalan yang menyebabkan jalur terpendek menjadi lebih lama daripada jalur yang lebih panjang. Algoritme Fuzzy digunakan untuk menentukan nilai parameter panjang dan kepadatan jalan. Hasil keluaran dari algoritme fuzzy berupa nilai bobot tiap ruas jalur yang digunakan untuk mencari jalur tercepat. Jalur tercepat dicari menggunakan algoritme Genetika karena merupakan algoritme terbaik dalam mencari jalur tercepat. Dengan demikian hasil pencarian yang didapatkan lebih sesuai dengan kenyataan jalan..
Full Text:
PDFReferences
Alexandros Efentakis, Dimitris Theodorakis, and Dieter Pfoser,
“Crowdsourching Computing Resources for Shortest-Path
Computation,” presented at the ACM SIGSPATIAL GIS’12,
Redondo Beach USA, 2012.
Diana Okta Pugas, Maman Somantri, and Kodrat Imam Satoto,
“Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra dan
Astar (A*) pada SIG Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata Kota
Sawahlunto,” TRANSMISI, vol. 13, no. 1, pp. 27–32, 2011.
Smitha Shekar B, Narendra Kumar G, Usha Rani, Divyashree C K,
Gayatri George, and Aparajitha Murali, “GPS Based Shortest Path
for Ambulances using VANETs,” presented at the ICWN 2012, vol.
Kaur, Arsshdeep dan Kaur, Amrit. 2012. Comparison Of Mamdani-
Type And Sugeno-Type Fuzzy Inference Systems For Air
Conditioning System, IJSCE Vol. 2 Issue 2.
Golnarkar, A., Alesheikh A. A., dan Malek, M. R. (2010).
Solving Best Path Problem on Multimodal Transportation
Network with Fuzzy Costs, IJFS Vol. 7 no. 3, pp. 1-13.
Teuber, A., and Eissfeller B., 2006. WLAN Indoor Positioning
Based on Eucludian Distances and Fuzzy Logic
Refbacks
- There are currently no refbacks.