PENGUKURAN UNJUK KERJA JARINGAN PADA PENGGUNAAN KABEL UTP DAN STP
Abstract
Adanya performansi jaringan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan media wireless menjadikan kabel sebagai solusi alternatif pilihan media yang dapat digunakan untuk menghubungkan antar perangkat dalam membentuk sebuah konsep jaringan. Untuk skala jaringan menengah, penggunaan kabel UTP dan STP lebih sering digunakan daripada kabel fiber optic. Selain relatif lebih murah, dari sisi instalasi jaringan juga lebih mudah. Namun dalam proses instalasi jaringan dengan menggunakan kabel UTP dan STP masih belum ada rekomendasi yang pasti tentang panjang kabel maksimal yang bisa digunakan untuk menghubungkan antar dua perangkat. Hal ini diperlukan agar dalam proses instalasi jaringan terdapat panduan bagi para admin jaringan agar jaringan yang telah dibangun dapat menghasilkan performansi jaringan yang baik (maksimal).
Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran unjuk kerja jaringan dimana media yang digunakan adalah kabel UTP dan STP. Parameter acuan dalam mengukur unjuk kerja jaringan adalah berdasarkan rekomendasi panjang kabel maksimal yang diperbolehkan ketika digunakan kabel UTP dan STP. Dalam menentukan panjang kabel maksimal, parameter yang digunakan adalah berdasarkan jumlah paket yang hilang (packet loss). Dari hasil pengukuran, penggunaan kabel STP lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP. Panjang kabel maksimal yang disarankan pada penggunaan kabel UTP sebesar 135 meter, sedangkan kabel STP boleh lebih dari 200 meter. Pada penggunaan kabel UTP apabila panjang kabel lebih besar dari 135 meter akan ada paket yang hilang. Pada jarak yang sama, nilai latency yang dihasilkan jika digunakan kabel UTP adalah sebesar 0,295 ms dan throughput sebesar 1,517 Mbps. Sedangkan jika digunakan kabel STP menghasilkan nilai latency sebesar 0,3856 meter dengan nilai throughput sebesar 1,162 Mbps. Walaupun jarak maksimal penggunaan kabel STP lebih panjang daripada UTP, namun untuk jarak pendek, nilai throughput dari kabel UTP lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kabel STP.
Kata kunci:UTP, STP, latency, throughput, dan packet loss.
Full Text:
PDFReferences
Nugroho, Kukuh. 2015. ANALISIS PENGGUNAAN TIPE
PENGKABELAN CROSSOVER PADA GIGABITETHERNET.
Purwokerto: STT Telematika Telkom Purwokerto
Rafiudin, Rahmat. 2013. Panduan Membangun Jaringan
Komputer Untuk Pemula. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Wikimedia Foundation, Inc. 7 November 2015. Category 5
cable, https://en.wikipedia.org/wiki/Category_5_cable
Citraweb Nusa Infomedia. 2015. Pengkabelan, Dokumen PDF.
[online]. http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=68
Pratama, Eka, Agus, Putu, I. 2014. Handbook Jaringan
Komputer. Bandung: Informatika
ITU-T. 2015. One-way transmission time ITU-T
recommendation G.114, Dokumen PDF. [online].
https://www.itu.int/rec/T-REC-G.114-200305-I
Tiphon. Mei 2015. TIPHON General Aspects of Quality of
Service (QoS), TR 101 329 v2.1.1, Dokumen PDF. [online].
http://www.etsi.org/
Winarno Sugeng, Jazi Eko Istiyanto, Khabib Mustofa , Ahmad
Ashari. Februari 2015. The Impact Of Qos Changes Forward
Network Performance. INTERNATIONAL JOURNAL OF
COMPUTER NETWORKS AND COMMUNICATIONS
SECURITY, Volume 3, No.2, hal 48-53
Mahmoud.F.Ahmed dan Abdallah.I.Mahmoud, 2008.
“Performance Testing of Twisted Pair Cables”, Hindawi
Publishing Corporation: Journal of Computer Systems,
Networks, and Communications, vol. 2008
Refbacks
- There are currently no refbacks.