DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK SENILIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING (CBR) BERBASIS WEB
Abstract
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2010, diperkirakan setiap menit ada satu orang yang mengalami kebutaan di Indonesia sedangkan menurut hasil survei yang dilakukan oleh The Fred Hollows Foundation (FHF) sejak April-Mei 2014 di beberapa Kabupaten atau Kota di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) diketahui 4,5% masyarakat NTB mengalami kebutaan dan yang mengalami kebutaan akibat katarak mencapai 70%. Dr. Darwan M. Purba mengungkapkan salah satu faktor penyebab kasus katarak terus meningkat adalah karena kurangnya jumlah dokter mata di Indonesia. Untuk itu perlu adanya suatu sistem yang dapat membantu dalam proses diagnosa penyakit mata. Penelitian ini menggunakan metode penalaran berbasis kasus (CBR) untuk melakukan diagnosa penyakit katarak jenis senilis. Sistem penalaran komputer berbasis kasus (Case Based Reasoning-CBR) merupakan sistem yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu kasus baru dengan cara mengadaptasi solusi-solusi yang terdapat pada kasus-kasus sebelumnya yang mirip dengan kasus baru tersebut.
Data yang digunakan adalah data rekam medis pasien pengidap penyakit katarak senilis. Perhitungan similaritas antara kasus lama dengan kasus baru menggunakan probabilitas bayes. Penelitian ini menggunakan metodologi Waterfall yang diawali dengan sistem rekayasa informasi, analisa kebutuhpan, desain, pengkodean dan pengujian. Berdasarkan percobaan yang dilakukan terhadap pakar untuk 10 kasus baru, sistem mampu melakukan diagnosa dengan tepat sesuai dengan pendapat pakar dengan nilai sebesar 70%.
Full Text:
PDFReferences
Leonard, Jefry. 2013. Internet. Buta Akibat Katarak, Indonesia Terbanyak se-Asia Tenggara.
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). 2001.http://depkes.go.id. (Diakses tanggal 15 Januari 2015) [3] www.necturajuice.com.Internet. diakses pada tanggal 18/11/2014
(http://jec.co.id/index.php/en/news-promo/news/34/jec-peringati-world-sight-day-melalui-edukasi-kesehatan-mata-dan-operasikatarak- gratis. Internet. Diakses pada tanggal 12/12/2014)
http://health.liputan6.com/read/758502/buta-akibat-katarakindonesia- terbanyak-se-asia-tenggara. (Diakses Tanggal 12 Desember 2014).
Hafil, Muhammad. 2014. 70 Persen Kebutaan Masyarakat NTB Krena Katarak. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/06/04/n6n 1qr-70-persen-kebutaan-masyarakat-ntb-karena-katarak, (Diakses Tanggal 12 Desember 2014).
Monalisa. 2014. Internet. Aneka Ragam Penyebab Katarak di Tanah Air. http://www.antaranews.com/berita/458116/anekaragam- penyebab-katarak-di-tanah-air. (Diakses Tanggal 25 Desember 2014)
Yudi & Yessi Nofrima. 20013. Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Mata Katarak pada Manusia Berbasis Web. http://research.lppm-stmik.ibbi.ac.id/?author_id=0015058101. (Diakses tanggal 14 Desember 2014).
Simanungkalit, Bona & Bien Pasaribu. 2012. Colour Blind Test Buta Warna. Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinanti.
Smeltzer, C. Suzzanne & Brenda G. Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth Vol. 3. 2002. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ilyas, Sidarta, dkk. 2002. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Sagung Seto.
S.A, Adriana, Indarto dan Abdiansah. 2008. Sistem Penalaran Komputer Berbasis Kasus (Case Based Reasoning - CBR). Yogyakarta: Penerbit Ardana Media.
Hartati, Sri dan Sari Iswanti. 2008. Sistem pakar & pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Refbacks
- There are currently no refbacks.