AUTISM’S MOBILE GAME APPLICATION: OPTIMALISASI TEKNOLOGI MOBILE UNTUK TERAPI VISUAL ANAK AUTIS

Maghfiroh Binti Sholikah, Akhsin Nurlayli, Eka Nur Ahmad Romadhoni

Abstract


Autisme merupakan gangguan perkembangan yang komplek dengan gejala-gejalanya, meliputi perbedaan dan ketidakmampuan dalam berbagai bidang. Seperti kemampuan komunikasi sosial, kemampuan motorik kasar, motorik halus, serta tidak mampu berinteraksi sosial, sehingga seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Autisme dapat disembuhkan dengan berbagai macam terapi. Salah satunya melalui terapi visual dengan media game komputer. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa penyandang autis memiliki angka cukup tinggi di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk membantu penanganan kasus autis di Indonesia. Hal ini dikarenakan anak berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama serta memiliki potensi apabila mendapatkan penanganan khusus sehingga ABK bisa terampil. Berdasarkan gejala umum yang dialami oleh anak autis, tidak dapat memusatkan perhatian merupakan salah satu gejala yang paling banyak dialami oleh anak autis. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk membantu anak autis untuk memusatkan perhatian atau konsentrasi. Apabila anak dapat berkonsentrasi dengan penuh maka proses pembelajaran anak berjalan lancar sehingga dapat menciptakan pribadi yang terampil. Upaya yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan konsentrasi anak autis adalah dengan game. Seiring dengan perkembangan teknologi mobile maka dapat dikembangkan game untuk anak autis. Game yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kosentrasi anak autis adalah jenis game shooter. Construct 2 merupakan game engine yang dikembangkan menggunakan HTML 5, sehingga mendukung apabila aplikasi ini di akses menggunakan perangkat mobile. Dengan adanya aplikasi game mobile ini, orangtua anak dapat secara mandiri melakukan terapi untuk membantu anak autis memfokuskan diri sehingga apabila anak sudah dapat fokus maka dengan sendirinya anak akan mudah dikontrol serta memudahkan dalam hal belajar. Adanya aplikasi game mobile ini tentunya akan lebih efektif dan efisien karena dapat digunakan secara mandiri oleh orangtua anak autis serta lebih orangtua hanya perlu mendampingi anak dalam


Full Text:

PDF

References


Candra, Asep. 2013. "Frontal Cortex", Bagian Otak Penentu Autisme. (Online), (http://health.kompas.com/read/2013/04/10/0902524/.Frontal .Cortex.Bagian.Otak.Penentu.Autisme), diakses pada tanggal 15 Mei 2014.

Centers for Disease Control and Prevention. 2014. Autism Spectrum Disorder (ASD). (Online), (http://www.cdc.gov/ncbddd/autism/treatment.html), diakses pada tanggal 16 Mei 2014.

Paramita, Nurindra dkk. 2012. Games Komputer Untuk Mengembangkan Otak Kanan Anak Autis. (Online), (http://www.scribd.com/doc/154705341/ Jurnal-Pa-Games- Komputer-Untuk-Mengembangkan-Otak-Kanan-Anak- Autis), diakses pada tanggal 15 Mei 2014.

Pressman, Roger S. 2010. Software Engineering: a practitioner's approach,. McGraw-Hill, New York

Prihadi, Susetyo Dwi. 2011. Game Mampu Buat Anak Autis Lebih Sosial (Online), (http://techno.okezone.com/read/2011/03/02/56/430430/gam e-mampu-buat-anak-autis-lebih-sosial), diakses pada tanggal 10 Mei 2014

Saridaki, Maria dkk. 2009. Digital Games-Based Learning for Students with Intellectual Disability. (Online), (http://eresources. pnri.go.id:2092/gateway/chapter/full-texthtml/ 18802), diakses pada tanggal 20 Mei 2014.

Schell, Jesse. 2008. The Art Of Game Design : A Book of Lenses. Berlington: Morgan Kaufmann Publishers.

Sommerville, Ian. 2011. Software Engineering (Ninth Edition). United States of America: Pearson Education, Inc., Addison-Wesley

Tang, Stephen & Hanneghan, Martin. 2010. Designing Educational Games: A Pedagogical Approach. (Online), (http://e-resources.pnri.go.id:2092/gateway/chapter/42449), diakses 16 Mei 2014.

Whitton, Nicola. 2010. Learning with Digital Games : A Practical Guide to Engaging Students in Higher Education. New York : Routledge


Refbacks

  • There are currently no refbacks.