PELATIHAN DIGITAL MARKETING PRODUK BUNGA HIAS DARI LIMBAH PLASTIK WUJUD CINTA LINGKUNGAN DI DESA AMBARKETAWANG GAMPING

Abstract

Sampah anorganik berasal dari bahan-bahan tidak alami sehingga membutuhkan waktu penguraian jauh lebih lama dibanding sampah organik bahkan hingga ratusan tahun. Truk pengambil sampah tidak bisa menjangkau rumah-rumah dengan akses jalan kecil. Wahyudi, seorang tukang sampah yang mencoba membantu dengan mengambil sampah-sampah pada rumah warga yang tidak terjangkau truk di Gamping Kidul. Di sisi lain, ada Nurlaela seorang pengrajin limbah plastik, khususnya limbah botol plastik dan kawat. Nurlaela mengubah botol-botol plastik yang tidak dipakai menjadi benda yang memiliki nilai jual. Selama ini Nurlaela tidak menggunakan teknologi internet untuk menjual hasil karyanya. Wahyudi dan Nurlaela adalah mitra 1 dan mitra 2 pada pengabdian ini. Kendala yang dihadapi mitra 1 dan mitra 2 adalah mengenai kurangnya pengetahuan tentang penggunaan teknologi informasi untuk mendukung usaha. Pengabdian memfokuskan pada memberikan pengetahuan teknis untuk para mitra akan adanya media pemasaran digital melalui internet. Pelatihan dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama memberi wawasan pada mitra mengenai bagaimana internet sangat berperan pada pemasaran. Sesi kedua adalah sesi pelatihan mengenai bagaimana memasang iklan di marketplace seperti tokopedia dan OLX. Sesi ketiga adalah sesi pelatihan tentang pemanfaatan sosial media untuk pemasaran. Social media yang diajarkan pada pelatihan adalah Instagram. Setiap pemahaman yang dimiliki oleh pelaku usaha kecil seperti mitra 1 dan mitra 2 mengenai media internet akan menambah peluang masing-masing produk mitra dikenal oleh calon pelanggan. Pemahaman mengenai manfaat juga diimbangi dengan pemahaman mengenai risiko, agar mitra dapat bijak memahami teknologi.

Kata kunci: Bunga Hias Plastik, Plastik Bekas, Pelatihan Digital Marketing, Pemanfaatan Internet