PEMANTAUAN KUALITAS AIRTANAH BEBAS BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA SEBAGIAN KAWASAN RESAPAN AIR DI LERENG SELATAN GUNUNGAPI MERAPI

Sadewa Purba Sejati

Abstract


Airtanah merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Keberadaan airtanah di bawah permukaan tanah menjadikannya lebih terlindung dari pencemaran terlebih jika dibandingkan dengan air sungai, namun demikkian airtanah tetap memiliki potensi untuk tercemar. Pencemaran airtanah akan menyebabkan menurunnya kualitas air yang akan menyebabkan airtanah tidak dapat digunakan lagi sesuai peruntukannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran airtanah maka pengamatan kualitas air perlu dilakukan. Informasi mengenai teknik dan parameter yang digunakan untuk mengamati kualitas air pada umumnya hanya dapat diperoleh melalui perkuliahan di perguruan tinggi dan artikel ilmiah. Informasi tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pemanataun kualitas airtanah bebas di kawasan resapan air. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, diskusi, dan pelatihan. Hasil kegiatan adalah bertambahnya pengetahuan dan pemahaman mitra terhadap teknik dan parameter yang dapat digunakan untuk memantau kualitas airtanah. Berdasarkan data lapangan  yang telah dikumpulkan secara partisipatif, diketahui bahwa kondisi airtanah di lokasi kegiatan dalam kondisi baik. Pemantauan secara rutin perlu dilakukan untuk mempertahankan agar manfaat  dapat digunakan lintas generasi.

 

Kata kunci: airtanah, kualitas air, partisipatif


Full Text:

PDF

References


C. Asdak, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014.

R. J. Kodoatie, Tata Ruang Airtanah. Yogyakarta: Andi, 2012.

D. K. Todd and L. W. Mays, Groundwater Hydrology. New York: John Willey and Sons, 2005.

F. Yorhanita, “Zonasi Potensi Pencemaran Air Tanah pada Teras Sungai Code Yogyakarta,” Manusia. dan Lingkungan, vol. 8, no. 2, pp. 61–69, 2001.

H. Murtianto, “Studi Kualitas Airtanah untuk Pengembangan Wisata di Kawasan Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.”

K. A. Wijaya dan I. L. S. Purnama, Kajian Kerentanan Airtanah Terhadap Potensi Pencemaran di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. pp. 1–10.

S. P. Sejati, “Kajian Potensi Airtanah di Lereng Selatan Gunungapi Merapi untuk Mencukupi Kebutuhan Domestik pada Hunian Sementara,” Universitas Gadjah Mada, 2013.

A. Sutardi, S. Suprayogi, dan T. N. Adji, “Kajian Kualitas Airtanah Bebas antara Sungai Kuning dan Sungai Tepus di Kecamatan Ngemplak , Yogyakata , Indonesia,” Maj. Geogr. Indones., vol. 31, no. 1, pp. 31–38, 2017.

Sudarmadji, Pengelolaan Sumberdaya Airtanah Terpadu. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013.

S. P. Sejati, “Karakteristik Sumber Daya Airtanah Dangkal Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,” Media Komunikasi Geografi, vol. 18, no. 2, pp. 166–177, 2018.

T. N. Adji and D. Wicaksono, “Analisis Potensi Pencemaran Airtanah Bebas di Kawasan Gumuk Pasir Parangtritis,” 2012.

M. A. Putri et al., “Sistem Aliran dan Potensi Airtanah di Sebagian Desa Sembangun Ditinjau dari Aspek Kuantitas dan Kualitas,” Majalah. Geografi Indonesia., vol. 32, no. 2, pp. 155–161, 2018.

Sudibyakto, Manajemen Bencana di Indonesia ke mana? Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.