MANAJEMEN KONFLIK BERBASIS SEKOLAH MELALUI LITERASI DIGITAL

Aditya Maulana Hasymi, Gardyas Bidari Adninda

Abstract


Sekolah yang menjadi kawah candradimuka bagi anak-anak Indonesia menimba ilmu ternyata memiliki potensi akan timbulnya konflik. Siswa sebagai subyek utama yang ada di sekolah tak jarang terlibat konflik yang menggunakan kekerasan. Hal ini bertambah pelik dengan munculnya pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Konflik seperti bullying (perundungan) kerap terjadi pada Siswa SMP merupakan bentuk dari kegagapan akan teknologi internet di sekolah. Ada kebutuhan mendasar bagi para Siswa SMP untuk beradaptasi dengan internet. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah (1)meningkatkan pemahaman akan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian bagi Siswa SMP di lingkungan berinteraksi sehari-hari; (2)menciptakan karya seni yang bermanfaat untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian; (3)memberikan edukasi tentang bahaya dari perkembangan teknologi internet yang dapat memicu konflik dikalangan Siswa SMP. Semua tujuan tersebut dipayungi dalam satu tema besar yakni literasi digital melalui kegiatan seperti: (1)workshop pemberian materi dan diskusi seputaran manajemen konflik berbasis sekolah; (2)literasi digial untuk penggunaan internet damai bagi Siswa SMP; dan (3)berkarya untuk perdamaian.

Kata kunci: internet, perundungan, literasi digital


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.