Penentuan Kualitas Air Tanah Menggunakan Algoritma Perceptron
Intisari / Abstract
Air merupakan sumber kehidupan semua makhluk di dunia ini tidak terkecuali manusia. Di Indonesia, banyak penduduk atau masyarakat yang memanfaatkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, mencuci dan mandi. Tercemarnya air tanah dapat mengakibatkan seseorang terjangkit berbagai penyakit seperti Disentri, Tipus, Paratifus, Kholera, Hepatitis A, Poliomelistis Anterior Akut dan lain-lain. Pengertian air bersih yang layak untuk dikonsumsi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja perkantoran dan Industri menyebutkan bahwa air dikatakan bersih apabila memenuhi persyaratan kandungan fisik, kandungan kimia dan kandungan biologis. Penelitian yang dilakukan membuat suatu model aplikasi menggunakan Algoritma Perceptron untuk mengukur kualitas air tanah. Dalam prosesnya, Algoritma Perceptron akan melewati 6 tahapan yaitu business understanding, tinjauan pustaka, data understanding, data preparation, modelling, pengujian dan deployment. Data latih dan data uji yang dipakai berjumlah 150, berisi kondisi kandungan fisik, kimia dan biologis air tanah warga DIY yang diambil dari website Badan Lingkungan Hidup Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Nilai learning yang ditetapkan di awal adalah 0,05 dengan epoh sebanyak 50000 dan threshold bernilai 0. Hasil dari penelitian terbentuknya sebuah model yang bisa digunakan untuk bisa mendiagnosa kondisi air tanah apakah layak konsumsi (memenuhi), tercemar ringan, tercemar menengah dan tercemar berat. Hasilnya didapatkan dari 50 data uji didapatkan nilai akurasi sebesar 75%.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.