Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

Lili Tanti

Abstract


Proses monitoring dan evaluasi kinerja pegawai di lingkungan Universitas Potensi Utama dilakukan setiap bulan oleh kepala bagian. Namun, sulit ditemukan pegawai yang mempunyai prestasi. Berdasarkan hal tersebut maka salah satu metode pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks adalah dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dapat langsung mengukur kinerja pegawai sesuai dengan urutan prioritas dari beberapa kriteria. Sehingga dapat membantu dalam proses pengolahan data dan memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen dalam memilih pegawai yang berprestasi. Hasil penelitian berdasarkan hasil evaluasi kinerja pegawai yang memiliki bobot prioritas yang paling tinggi dalam pemilihan pegawai berprestasi adalah prioritas pertama dimiliki oleh Pegawai E dengan bobot 0,228 atau 22,8%, prioritas kedua dimiliki oleh Pegawai D dengan nilai bobot 0,195 atau 19,5%, pegawai F memiliki prioritas ketiga dengan nilai bobot nilai 0,168 atau 16,8%, prioritas keempat dimiliki oleh Pegawai B dengan nilai bobot 0,149 atau 4,9%, prioritas kelima dimiliki oleh Pegawai C dengan nilai bobot 0,142 atau 14,2% dan Pegawai A memiliki prioritas terakhir dengan bobot nilai 0,118 atau 11,8% dan nilai toleransi untuk seluruh nilai kriteria dan nilai alternatif yang dimasukkan adalah baik atau konsisten karena bernilai <=0,1. Analisis hasil pengujian yang diperoleh dari hasil perbandingan yang didapatkan hasil akurasi manual dan dengan software terendah 99% dan akurasi tertinggi 100%.

 

The process of monitoring and evaluation the employee performance at STMIK Potensi Utama are conducted monthly by the head section. However, it’s still difficult to find the reputable employee based on this reason, one of the taking decision method in complex situation is by applying Analytic Hierarchy Process (AHP) that can be used to measure the employee performance based on the priority list of some criteria in order to help data processing and improving the weakness such as: miscalculating and reporting data. The research result is based on the evaluation of employee’s performance that have high priority scale. In selecting the reputable employee is the first priority possessed by E employee with the score of 0,228 or 22,8%. The second priority is possessed by E employee with the weight of 0,195 or 19,5%. F employee is the third priority with the weight are 0,168 or 16,8%. The fourth priority is possessed by B employee with the weight score 0,142 or 14,2% and employee A has the last priority with the weight score 0,118 or 11,8% and tolerance score for all criteria and alternative score included are good or consistent because it is <= 0,1. Analysis of the test results obtained from the comparison of the accuracy of the results obtained with the software manual and the lowest 99% and the highest accuracy of 100%.

 

Full Text:

PDF

References


Nasibu, I. Z., 2009, Penerapan Metode AHP dalam Sistem Pendukung Keputusan penempatan Karyawan menggunakan Aplikasi Expert Choice, Jurnal Pelangi Ilmu, No. 5, Vol 2, Hal 180-194.

Rijayana. I., Okirindho. L., Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan berprestasi berdasarkan Kinerja menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process, Seminar Nasional Informatika 2012 (semnasIF 2012), UPN ”Veteran” Yogyakarta, 30 Juni 2012.

Saaty, T. L., Peniwati, K., 2007, Group Decision Making: Drawing Out and Reconciling Differences, RWS Publications, Pittsburgh.

Mulyono, S., 1996, Teori Pengambilan Keputusan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia, Jakarta.

Putra, M. A. D., Kunang, Y. N., Hutrianto, 2012, Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai di UPTD BPTP Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process, http://blog.binadarma.ac.id/.../wp-content/.../M.Ardiansyah.D.P08141032.pdf , diakses pada tanggal 3 Januari 2015.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.