Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

Safrizal Safrizal

Abstract


Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi komputer yang digunakan oleh para pembuat keputusan untuk mendapatkan hasil keputusan terbaik dari beberapa alternatif keputusan sehingga memberikan hasil akhir yang tepat dan akurat. Salah satu metode pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks adalah dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Di STMIK Potensi Utama rekam jejak dosen dilakukan setiap semester yang meliputi administrasi dosen, metode proses belajar mengajar, kegiatan dosen, penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen. Sulitnya menemukan dosen yang mempunyai prestasi pada rekam jejak tersebut, maka penulis melakukan penelitian dalam hal pemanfaatan rekam jejak dosen sebagai keputusan dalam pemilihan dosen berprestasi menggunakan metode AHP. Hasilnya adalah Administrasi Dosen (0.513 atau 51,3%), Metode PBM (0.261 atau 26,1%), Seminar/Kegiatan Dosen (0.063 atau 6,3%), Penelitian (0.129 atau 12,9%), Pengabdian Masyarakat (0.033 atau 3,3%). Kriteria Administrasi Dosen merupakan kriteria terpenting diantara kriteria yang lain. Sedangkan hasil evaluasi rekam jejak dosen yang memiliki bobot prioritas yang paling tinggi dalam pemilihan dosen berprestasi adalah prioritas pertama dimiliki oleh Dosen A dengan bobot 0,349 atau 34,9%, prioritas kedua dimiliki oleh Dosen A dengan nilai bobot 0,0337 atau 33,7% dan Dosen B memiliki perioritas ketiga dengan nilai bobot nilai 0,314 atau 31,4%.

Decision support system is an interactive information system used by the decision makers in order to obtain the best decision result among some other alternatives. One of the decision taking methods in complex situation is Analytic Hierarchy Process (AHP). At STMIK POTENSI UTAMA is done regularly every semester including lecture’s administration learning teaching method, lecture’s activities, research and social awareness done comprehensively by lecture’s. However, it is difficult to find the lectures who have full filled those qualification, the written to write about a lecturer track record as model of decision taking in selecting lecturer performance by applying AHP Method. The finding are Lecture’s Administration (0.513 or 51,3%), PBM Method (0.261 or 26,1%), seminary/lecture’s Activities (0.063 or 6,3%), Research (0.129 or 12,9%), and social awareness (0.033 or 3,3%). It implies that lecture’s administration criteria is the most important among others. While the evaluation of lecture’s track recording that have high priority in lectures a with 0,349 or 34,9%, the second priority goes on lectures A with 0,0337 or 33,7% and lectures B is the third priority with 0,314 or 31,4%.


Full Text:

PDF

References


Saaty, T. L., Peniwati, K., 2008, Group Decision Making: Drawing Out and Reconcilling Differences, RWS Publications, Pittsburgh.

Eniyati, S., Santi, R. C. N., 2010, Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Prestasi Dosen Berdasarkan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Vol. XV, No. 2, Hal 136-142.

Ramsden, P., 2003, Learning to Teach in Higher Education, 2nd Ed, Routledge, London & New York.

Sestri, E., 2013, Penilaian Kinerja Dosen dengan Menggunakan Metode AHP, Jurnal Liquidity, Vol. 2, No. 1, Hal 100-109.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.